Fathul Majid

fathul-majid
Rp. 160.000,- @
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘aalamin. Shalawat dan salam atas para nabi dan rasul, Nabi kita Muhammad SAW, serta kepada keluarga besarnya dan seluruh sahabat-sahabatnya. Amma ba’du:

Setelah saya meneliti Hawaasyi (anotasi) yang ditulis oleh Al Ustadz Al ‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad Hamid Al Faqi terhadap kitab Fathul Majid syarhu Kitabit-Tauhidkarya Al Imam Al ‘Allaamah Al Muhaqqiq, Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Asy-Syaikh Al Imam Mujaddid Islam abad 12 H; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali At-Tamimi Al Hanbali -mudah-mudahan Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka semua- saya melihat bahwa hawaasyi tersebut sangat banyak manfaatnya. Penulisnya melakukan hal itu dengan baik, sehingga memberikan banyak manfaat dan menukil sebagian besar tulisannya dari kitab Qurratu Al ‘Uyunkarya Asy-Syaikh Abdurrahman Al Madkur. Namun begitu, terdapat sedikit kesalahan yang saya temukan dan perlu saya tanggapi pada poin-poin yang terkait dengan membubuhkan simbol “bintang(*)” untuk membedakannya dengan hawaasyi aslinya.

Saya memohon kepada Allah agar buku ini bermanfaat bagi setiap pembacanya dan melipatgandakan pahala bagi semua. Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Pemurah dan Mulia. Berikut ini keterangan rinci tentang tanggapan-tanggapan tersebut, dan Allah-lah Pemberi taufik.


Abdul Aziz bin Baz (rahimahullah)
(mantan) Rektor Universitas Islam Madinah

Resensi Buku
Perjalanan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, yang menulis matan kitab ini, penting untuk dicermati, karena beliau muncul dan berdakwah di tengah masyarakat yang sangat akrab dengan pengagungan terhadap kuburan, khurafat dan tahayul. Kondisi masyarakat yang beliau hadapi mirip dengan kondisi masyarat tanah air di sebagian wilayah. Karena itu, buku kita ini menjadi sangat penting, karena ditulis oleh seorang ulama yang menghadapi langsung segala rintangan dan penolakan dari banyak kalangan, sehingga buku ini benar-benar rujukan primer dan utama dalam masalah tauhid yang ditulis berdasarkan al-Qur`an dan as-Sunnah yang didorong oleh kondisi riil yang dihadapi penulisnya.

Sebagaimana yang telah disinggung , bahwa penegakan tauhid tidak akan berguna tanpa disertai dengan perang dan penolakan terhadap syirik. Itulah sebabnya para ulama mengatakan bahwa Agama Islam tegak di atas dua pondasi utama: pertama, mentauhid-kan Allah, mendakwahkan tauhid dan loyal kepada para penganutnya, dan kedua, Memerangi Syirik dan memusuhi serta anti terhadap para penganutnya.

Itulah sebabnya kalimat tauhid yang dititahkan kepada semua para rasul yang pernah diutus Allah, adalah La Ilaha Illallah (tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Pernyataan, Tidak ada tuhan yang berhak disembah adalah penolakan terhadap penuhaan segala apa saja selain Allah, dan pernyataan kecuali Allah adalah ikrar bahwa hanya Allah yang berhak dituhankan dan disembah dengan segala bentuk penyembahan dan penuhanan. Maka tidak ada gunanya seseorang atau suatu kaum mengikrarkan bahwa tidak ada tuhan selain Allah kalau masih melakukan praktik-praktik syirik dan membiarkan syirik tanpa pengingkaran bahkan loyal kepada para palaku syirik.

Inilah yang diungkapkan oleh al-Qur`an secara tegas dan jelas dalam banyak ayat. Perhatikan Firman Allah Ta’ala dalam Surat an-Nisa`: 36,

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu pun.”

Perintahnya tidak hanya sembahlah Allah tetapi disertai dengan jangan mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan yang seperti ini banyak sekali dalam al-Qur`an dan as-Sunnah yang shahih.

Dalam buku  ini kedua sisi ini dibahas secara mendasar dan menyeluruh. Dan mudah-mudahan ulasan berikut ini dapat menjelaskan pentingnya buku ini sehingga Anda terpacu untuk mengkajinya.

  • Tauhid, hakikat dan kedudukannya
  • Keistimewaan tauhid dan dosa-dosa yang diampuni karenanya
  • Barangsiapa mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya, pasti masuk surga
  • Mereka yang mengharapkan berkah kepada pohon, batu dan sejenisnya
  • Larangan menyembelih binatang dengan niat lillah di tempat pemyembelihan binatang yang bukan lillah
  • Bernadzar bukan karena Allah termasuk syirik
  • Taat kepada ulama dan umara dalam mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah berarti telah mempertuhankan mereka
  • Larangan menolak orang yang meminta dengan menyebut nama Allah
  • Larangan bersumpah mendahului Allah
  • Tidak dibenarkan meminta Allah sebagai perantara kepada makhluk-Nya
  • Memuliakan asma Allah dan mengganti nama untuk tujuan yang tidak benar
  • dll…

    Penerbit : Pustaka Azzam

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fathul Majid"

Posting Komentar